DNS adalah singkatan dari "Domain Name System". Server DNS menerjemahkan alamat web ke alamat IP mereka (alamat web itu sendiri) dengan tujuan untuk mempermudah yang sehingga pengguna tidak perlu mengingat angka-angka untuk setiap situs web.
Domain Name System (DNS) bekerja secara transparan di latar belakang, mengubah nama situs web yang dapat dibaca manusia menjadi alamat IP numerik yang dapat dibaca komputer. DNS melakukannya dengan mencari informasi pada sistem server DNS yang terhubung di Internet. Namun, server DNS yang berbeda juga berperilaku berbeda dalam hal kecepatan dan keamanan.
Jadi, cari tahu lebih lanjut dengan cara kerja DNS.
Nama Domain dan Alamat IP
Nama domain adalah alamat situs web yang dapat dibaca manusia. Contoh DNS, nama domain Google adalah google.com. Jika ingin mengunjungi Google, hanya perlu memasukkan google.com ke address bar web browser.
Namun, komputer tidak tahu di mana "google.com" berada. Di latar belakang, Internet dan jaringan lain menggunakan alamat IP numerik. Salah satu alamat IP yang digunakan oleh Google.com adalah 74.125.130.100. Jika mengetikkan nomor ini ke bar alamat browser, akan menuju ke situs web Google. Google punya beberapa ip; ketikan 74.125.130.138 atau 172.217.0.142 hasilnya juga akan menuju situs Google.
Server DNS
Server DNS mencocokkan nama domain ke alamat IP yang terkait. Ketika mengetik nama domain ke browser, komputer menghubungi server DNS yang sedang digunakan dan menanyakan alamat IP apa yang terkait dengan nama domain yang di ketikan. Kemudian komputer terhubung ke alamat IP dan mengambil halaman web.
Server DNS yang digunakan kemungkinan disediakan oleh penyedia layanan Internet (ISP) yang digunakan. Jika menggunakan router, komputer mungkin menggunakan DNS router itu sendiri sebagai server DNS, nantinya router akan meneruskan permintaan ke server DNS yang disediakan oleh penyedia layanan Internet (ISP) yang digunakan.
Contonya seperti layanan speedy, maka dns bawaannya adalah DNS speedy (DNS server telkom /indihome).
Komputer menyimpan respons DNS secara lokal, jadi permintaan DNS tidak terjadi setiap kali mengunjungi alamat domain. Setelah komputer menentukan alamat IP yang terkait dengan nama domain, kemudian disimpan dalam jangka waktu tertentu. Sehingga dapat meningkatkan kecepatan koneksi, karena tidak beberapa kali melakukan permintaan DNS.
Keamanan pada DNS
Beberapa virus dan program malware lainnya dapat mengubah server DNS default ke server DNS yang dijalankan oleh organisasi jahat atau scammer. Server DNS jahat ini kemudian dapat mengarahkan situs web populer ke alamat IP yang berbeda, yang dapat dijalankan oleh scammer.
Misalnya, ketika terhubung ke facebook.com saat menggunakan server DNS penyedia layanan Internet, server DNS akan merespons dengan alamat IP sebenarnya dari server Facebook.
Namun, jika komputer atau jaringan diarahkan ke server DNS berbahaya (dari scammer), server DNS jahat dapat merespons dengan alamat IP yang berbeda. Dengan cara ini, bisa melihat "facebook.com" di browser, tetapi berada di situs facebook.com.
Untuk menghindari ini, pastikan menjalankan aplikasi antivirus dan anti-malware yang baik. Dan juga harus memperhatikan pesan kesalahan sertifikat di situs web terenkripsi (HTTPS). Misalnya, jika menyambung ke situs web bank dan melihat pesan "sertifikat tidak valid", ini bisa menjadi tanda bahwa komputer sedang menggunakan server DNS jahat yang mengarahkan ke situs web palsu.
Malware juga dapat menggunakan file host komputer untuk mengganti server DNS dan mengarahkan nama-nama domain tertentu (situs web) ke alamat IP.
Mengapa Menggunakan Server DNS Pihak Ketiga
Komputer umumnya menggunakan server DNS default ISP. Tapi juga dapat diganti dengan menggunakan server DNS yang dijalankan oleh pihak ketiga. Dua dari server DNS pihak ketiga yang paling populer adalah OpenDNS dan Google Public DNS (DNS server google).
Dalam beberapa kasus, server DNS ini dapat memberi DNS tercepat (yang lebih cepat) — mempercepat koneksi saat pertama kali terhubung ke nama domain. Namun, perbedaan kecepatan sebenarnya bervariasi tergantung pada seberapa jauh server DNS pihak ketiga dan seberapa cepat server DNS ISP.
Jika server DNS ISP cepat, tetapi berada jauh dari server OpenDNS atau DNS Google, kemungkinan DNS akan lebih lambat daripada saat menggunakan server DNS dari ISP.
Komentar
Posting Komentar